Bojonegoro-harianjatim.com.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro memberikan droping air bersih kepada warga di Desa Sumberkidul, Kecamatan Sukosewu, Jumat (2/8). BPBD, memberikan droping air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan 1 truk tangki.
Plt BPBD Umar Ghoni melalui Sekretarisnya Nadif Ulfia mengatakan pihaknya telah mulai melakukan droping air kepada warga yang mengalami kelanggkan air bersih. Setidaknya di Desa Sumberkidul ada 82 KK. Kekurangan air bersih akibat kekeringan dimusim kemaraui ini sudah dirasakan warga sejak satu minggu ini. “Kita droping air 3 hari sekali. Setiap droping 1 truk tangki,” katanya.
Menurut Ulfa untuk mengatasi kekeringan ini BPBD Bojonegoro pada tahun 2019 ini mengalokasikan anggaran Rp200 juta untuk bencana kekeringan atau senilai dengan 500 truk tangki air bersih. Selain itu, pihaknya juga diterapkan sistem tandon di desa terdampak kekeringan. “Sehingga memangkas waktu dan meningkatkan jangkauan titik distribusi,” terangnya.
Sebekuknya pihak BPBD akan melayani pengiriman air setelah adanya surat permohonan dari desa dengan mengetahui Kepala Kecamatan (Camat). “Jadi, yang saat ini mendapatkan droping air bersih adalah desa desa yang telah mengajukan permintaan,” ujarnya.
Sebanyak 19 Desa di 11 Kecamatan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah mengalami krisis air bersih di musim kemarau tahun 2019 ini. Pemetaan pihak BPBD wilayah yang terdampak kekeringan tersebut meliputi Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru, Desa Ngeper, Kecamatan Padangan, Desa Kedungsari, Desa Bakulan dan Desa Pandantoyo untuk Kecamatan Temayang, Desa Bareng dan Siwalan untuk Kecamatan Sugihwaras.
Lalu, Desa Gamong, Kecamatan Tambakrejo, Desa Sugihwaras, Desa Nganti dan Desa Luwihaji Kecamatan Ngraho, Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Desa Pelem Kecamatan Purwosari, Desa Tlogohaji, Desa Sumberharjo dan Desa Kayulemah Kecamatan Sumberrejo, Desa Kasiman dan Desa Sambeng Kecamatan Kasiman, serta Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu. (top/har)