Managemen Pembimbingan Manasik Haji

  • Bagikan

Reporter : Ahmad Fauzi

HarianJatim.comTuban- Mengapa Manasik Haji Penting?Menurut Guru Besar Uinsa Surabaya, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, Manasik haji sangat penting karena kebanyakan jemaah haji merupakan individu dengan tingkat literasi keislaman yang belum optimal, berasal dari masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah, orang pedesaan dengan tingkat literasi kewilayahan yang rendah, jemaah tidak memiliki pengalaman menggunakan transportasi udara, berasal dari daerah yang bervariasi dan banyak calon jamaah haji yang berusia tua kira-kira 30%. Hal itu disampaikan pria asli Tuban Jawa Timur saat memberikan materi Managemen Pembimbingan Manasik Haji, dihadapan peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji angkatan III, Senin (14/12/2020) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, dengan protokol kesehatan.

Baca Juga :  Atlet Esport Jawa Timur Siap Berlaga di PON Aceh-Sumut : Target Pulang Bawa Emas

Lalu mengapa perlu manasik haji?
“Tentang ibadah haji diperlukan penjelasan secara mendalam yang bercorak fisikal maupun non fisikal,” jelasnya. Selain itu juga diperlukan titik-titik rawan dalam penyelenggaraan ibadah haji. memahami problem utama Haji baik dari sisi teknologi fisik maupun spiritual dan untuk mengajarkan tentang pentingnya kelompok, regu dan kebersamaan.

Baca Juga :  Di Desa Pelosok Ini, Mahasiswa UNUJA Hadir Mengenalkan Pembelajaran Berbasil Digital

Tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan manasik haji akan menentukan terhadap keberhasilan haji secara umum maupun khusus, dapat memberikan jaminan tentang kepuasan pelanggan dan penyiapan jemaah haji yang bertujuan haji mabrur.

“Untuk mewujudkan itu diperlukan manajemen pelayanan yang menjadi bagian darimanajemen kinerja atau performance management,” imbuhnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama ini mengatakan sertifikasi adalah program atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk menetapkan seseorang atau individu yang memiliki kualifikasi dalam bidang tertentu dan dilakukan oleh institusi yang berkompeten.

Baca Juga :  Atlet Esport Jawa Timur Siap Berlaga di PON Aceh-Sumut : Target Pulang Bawa Emas

“Syaratnya ada program atau kegiatan, ada standarisasi keahliannya dan ada standarisasi kualifikasi,” paparnya.

Beliau menyebut Pembimbing Manasik dengan sebutan manasiker. Seorang manasiker harus memiliki konsep diri, memiliki akumulasi pengalaman, kesiapan belajar, keinginan memanfaatkan hasil belajar dan memiliki kemampuan belajar. “Dan yang terpenting menggunakan prinsip pelatihan bersama dan tidak menganggap diri paling hebat,” pungkasnya.

(Af/lai)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights