Reporter : Junaidi
Harianjatim.com, Masuknya era globalisasi membuka banyaknya peluang dan harapan baru. Termasuk dunia pariwisata yang bisa digarap untuk kemajuan suatu daerah.
Saat ini di Indonesia banyak daerah yang mulai melakukan trobosan dibidang sektor pariwisata. Itu melihat banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara sama-sama ingin mengeksplor tempat-tempat baru. Kesempatan emas ini juga menjadi peluang besar bagi para pemodal, karena sektor pariwisata memiliki pangsa pasar yang cukup strategis.
Namun, tidak sedikit daerah di Indonesia masih setengah hati dalam mengelola aset wisata yang ada. Belum majunya wisata di daerah, bukan semata karena kurangnya profesionalitas pengelola, melainkan harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh, mulai dari kesiapan daerah, regulasi pemerintah di bidang pariwisata dan lain sebagainya.
Pariwisata daerah bisa menjadi faktor utama dalam meningkatkan citra daerah dimata dunia. Karena masyarakat luas akan menilai suatu daerah layak atau tidak untuk dikunjungi biasanya dari hasil interview sewaktu berwisata. Pariwisata juga bisa membantu percepatan pembangunan. Saat ini banyak potensi wisata di daerah yang bisa dibangun sesuai kondisi alam yang ada. Berikut cara jitu agar pengelolaan pariwisata di daerah semakin maju.
Membuka Kesempatan Investasi
Pengelolaan sektor wisata sangat sulit apabila dibebankan kepada Pemerintah Daerah. Hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran setiap tahun. Sehingga Pemerintah Daerah harus melibatkan pihak swasta.
Salah satunya dengan cara membuka jejaring investasi seluas-luasnya. Dengan begitu potensi wisata bisa tergarap dengan sempurna. Itu juga untuk mendorong wisatawan yang berkunjung tidak hanya berfikir hanya meluangkan waktu berlibur, melainkan bisa berinvestasi.
“Buka kran investasi,” kata Ahmad Faidal Rahman, selaku Tenaga Ahli bidang Pariwisata di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Beri Jaminan Bagi Investor
Selain membuka kran investasi, tidak kalah penting juga Pemerintah Daerah harus meberikan rasa aman kepada investor.
Apabila keamanan sudah terjamin, pasti banyak investor yang bisa akan berinvestasi di daerah. Para investor akan merasa nyaman dan tidak ragu dalam mengembangkan bisnisnya.
“Berikan jaminan keamanan dan kenyamanan buat investor,” jelas Faid, sapaan akrabnya Ahmad Faidal Rahman.
Bentuk BUMD Khusus
Pengelolaan pariwisata tidak cukup hanya dikelola oleh organisasi perangkat daerah (OPD). Karena banyak teknis yang harus dilakukan dan membutuhkan tenaga khusus yang berkompeten serta membutuhkan konsentrasi pada kemajuan dunia pariwisata.
Sehingga di daerah perlu adanya lembaga khusus yang membidangi khusu pengelolaan pariwisata. Salah satunya Pemerintah Daerah membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Buat BUMD di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelas Faid.
Ketersediaan Anggaran
Semua pembangunan memerlukan anggaran, tak terkecuali di dunia pariwisata. Meski penyusunan konsep pembangunan sudah sangat bagus, namun tidak didukung dengan ketersediaan anggaran yang cukup dirasa sulit bisa terealisasi.
Oleh sebab itu, ketersediaan anggaran menjadi hal yang sangat urgen. Hal ini menjadi tolak ukur keseriusan dalam pengelolaan pariwisata.
Ketersediaan anggaran tidak hanya untuk pembangunan, dibidang promosi memerlukan anggaran yang cuku fantastis. “Alokasi anggaran untuk pariwisata harus dinomer wahidkan,” kata Faid.
Profil Ahmad Faidlal Rahman Pakar Muda Pariwisata
