7 Etika Berbicara dengan Baik

  • Bagikan
Foto : Ist

Tips-harianjatim.com. Kepribadian adalah suatu aspek kejiwaan seseorang dan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan, dari sikap, perilaku, dan tutur bahasa.

Sebagai makhluk sosial, kita perlu senantiasa berkomunikasi dengan orang lain. Entah secara langsung maupun menggunakan alat, komunikasi adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Nah, karena sudah terbiasa, terkadang kita jadi tidak terlalu memikirkan soal etika saat berbicara dengan orang lain.

banner 336x280 banner 336x280

Suasana pembicaraan, seperti marah, merayu, bahagia, sedih dan sebagainya, menjadi pertimbangan dalam memilih kata atau ragam bahasa yang sesuai. Penggunaan alat komunikasi, seperti telepon, surat, telegram, faksimile, dan sejenisnya juga menentukan cara dan ragam bahasa yang dipergunakan. Selain itu, norma sosial yang berlaku di masyarakat, seperti agama dan adat istiadat, berpengaruh terhadap etika bertutur sapa. Untuk itu, penutur perlu mempertimbangkan ragam bahasa yang akan digunakan, sesuai dengan kebutuhan. Aturan di atas berlaku pula dalam sopan santun berbahasa Indonesia dan sudah merupakan prinsip umum.

Padahal, etika adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Dengan mengetahui dan menerapkan etika, kita akan terhindar dari perilaku buruk yang tidak berterima di lingkungan masyarakat sekitar kita. Sehingga kita akan dikenal sebagai orang yang sopan dan beradab serta disenangi banyak orang.

Maka, tentu kita perlu belajar soal etika dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal berkomunikasi. Orang-orang di sekitar kita mungkin banyak yang mengabaikannya, namun itu bukan alasan untuk melakukan hal yang sama.

Maka apa saja etika yang perlu kita perhatikan ketika berbicara dengan orang lain? Berikut 7 di antaranya.

  1. Fokus kepada lawan bicara
Foto : Ist

Saat berbicara dengan orang lain, arahkan fokus sepenuhnya kepada orang tersebut. Tatap matanya dan dengarkan baik-baik kata-katanya. Tentu hal itu tidak berlaku kalau kamu sedang mengerjakan hal yang menuntut konsentrasi penuh, misalnya menyetir. Tapi secara umum, berbicara dengan orang lain tanpa benar-benar fokus kepadanya adalah tindakan yang tidak sopan.

  1. Suara harus terdengar jelas
foto : ist

Disamping kita harus menatap lawan bicara, yang tak kalah pentingnya adalah menata suara kita agar lawan bicara dapat menangkap dengan jelas apa yang sedang kita bicarakan. Tidak boleh terlalu terburu-buru dan jangan terlalu pelan. Usahakan suara yang keluar bisa terdengar jelas agar lawan bicara dapat terdengar apa yang kita ucapkan. Berbicara dengan pelan tapi jelas terdengar. Tidak perlu terlalu keras tidak perlu terlalu lemah.

Percuma saja kita berbicara terburu-buru sampai nafas kita tersengal-sengal, lawan bicara susah mengerti. Oleh karena itu hindarilah berbicara terburu-buru atau terlalu pelan. Sebab dalam kondisi berbicara seperti itu, sulit untuk meninta respon yang obyektif dari lawan bicara.

Di samping tidak efektif, pembicaraan yang kurang terdengar jelas di telinga lawan bicara kadang-kadang menimbulkan kejengkelan bagi lawan bicara. Maunya ingin cepat-cepat selesai tetapi malah menimbulkan persoalan baru yang tidak selesai-selesai. Tentunya ini akan merugikan diri kita sendiri.

  1. Jaga sikap tubuh tetap sopan
Foto : ist

Selain kata-kata, sikap tubuh saat berbicara dengan orang lain juga harus dijaga tetap sopan. Misalnya, jangan berbicara sambil melipat tangan di depan dada, memasukkan tangan ke dalam saku celana, atau bertolak pinggang. Melakukan itu bisa memberi kesan bahwa kamu sombong, kasar, atau tidak benar-benar peduli pada omongan orang tersebut.

Posisi tubuh juga patut kita perhatikan. Jika orang lain berbicara kepadamu sambil berdiri, kamu juga harus berdiri, kecuali orang tersebut adalah bawahanmu. Sementara ketika berbicara dengan anak kecil, sebaiknya tundukkan tubuhmu atau berlutut supaya anak itu tidak perlu mendongak terlalu tinggi untuk melihatmu. Ya, bahkan kepada anak kecil pun kita perlu menjaga etika lho.

  1. Jangan terlalu mendominasi percakapan
Foto : Ist

Berkomunikasi dengan orang lain mencakup dua hal: berbicara dan mendengarkan. Kamu perlu seimbang dalam kedua hal tersebut. Jangan mendominasi obrolan dengan terlalu banyak berbicara, apalagi kalau saking bawelnya kamu sampai memotong kata-kata lawan bicara. Hal itu sangat tidak sopan dan berpotensi menimbulkan salah paham di pihakmu.

Lagipula, terlalu mendominasi pembicaraan sebenarnya merugikan dirimu sendiri. Ketika mengobrol, kamu bisa bertukar pikiran dan bahkan menimba ilmu dari lawan bicara. Tapi jika kamu terus yang bicara, manfaat apa yang kamu dapat dari obrolan itu? Beri orang lain kesempatan bicara dan bisa jadi kamu akan mendapat pengetahuan atau sudut pandang baru dari kata-katanya.

  1. Hindari kata-kata sulit yang mungkin tidak dimengerti lawan bicara
Foto : ist

Kamu punya wawasan yang luas dan tahu arti dari banyak kata-kata sulit? Itu bagus, tapi tidak perlu pamer bukan? Ketika berbicara dengan orang lain, jangan gunakan kata-kata sulit yang kemungkinan besar tidak dimengerti oleh lawan bicaramu, karena ia bisa jadi minder jika kamu melakukan itu. Lagipula, itu tidak akan membuatmu terlihat keren, tapi malah terlihat menyebalkan.

Ingat, orang yang cerdas bukanlah orang yang mampu menggunakan kata-kata sulit ketika berbicara dengan orang lain. Orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang mampu menyampaikan gagasan sulit dengan kata-kata sederhana sehingga bisa dimengerti oleh semua orang. Jadilah rendah hati dan orang-orang pasti akan menyukaimu.

  1. Saat berbicara dalam grup, gunakan bahasa yang dimengerti semua orang
Foto : Ist

Bayangkan situasi ini: kamu dan sahabatmu berasal dari daerah yang sama. Ketika kalian sedang mengobrol dalam bahasa daerah kalian, temanmu yang lain ikut menimbrung, tapi kebetulan temanmu itu berasal dari suku yang berbeda sehingga dia sama sekali tidak paham bahasa daerah kalian. Bahasa apa yang akan kamu dan sahabatmu gunakan?

Tentu, pilihan yang bijaksana adalah menggunakan bahasa Indonesia, sehingga temanmu itu pun bisa mengerti percakapan kalian. Hindari bahasa yang tidak dipahami olehnya karena itu bisa menimbulkan kesan bahwa kalian tidak mau dia bergabung dalam obrolan. Tapi jika pembicaraan kalian memang bersifat pribadi, kamu perlu memberitahunya supaya dia tidak salah paham.

  1. Jangan menggunakan nada suara yang tinggi
Foto : ist

Pakailah nada suara yang datar-datar saja, sehingga setiap orang dapat mendengarnya dengan baik. Kalau terlalu tinggi dikhawatirkan tidak semua pendengarnya dapat mendengar dengan baik. Apalagi jika kita ditunjuk sebagai pembicara, nada suara harus benar-benar dijaga. Sebab, pendengar dalam sebuah forum baik ceramah maupun diskusi cenderung beragam.

Disamping itu, kurang beretika rasanya kalau kita berbicara dengan nada suara yang tinggi. Kecuali jika kita sedang membakar semangat para anak-anak muda untuk terjun ke medan perang. Dalam situasi yang biasa, aman dan tidak darurat. Sebaiknya nada suara kita tidak terlalu tinggi.

Kurang lebih beberapa etika berbicara di atas, dapat membantu kita dalam bersopan santun dalam berbicara dan berbahasa dengan lawan bicara.

Ditulis oleh : Ayesha Quena Rovera | Siswi kelas 12 SMA

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights