Reporter : harianjatim
Surabaya-harianjatim.com. Presiden Klub Madura United Achsanul Qosasi merespon keras atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan orang.
Sikap putra asli Madura itu sangat tegas. Dia meminta agar kompetisi dihentikan.
“Mungkin ada yg tak sependapat dg saya, tapi inilah sikap saya sbg Club Madura Utd FC atas Tragedy di Kanjuruhan, Hentikan Kompetisi, sampai ada statement resm FIFA,” tulis Achsanul Qosasi dalam akun twiternya, Minggu,
Pria yang akrab disapa AQ itu juga meminta Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk bertanggungjawab atas insiden tersebut.
“PSSI wajib bertanggung jawab, dan semua pengurusnya harus Mundur. Sbg respect thd korban & keluarganya,” tegas Aq.
Baca : Peradi Madura Raya Minta Pemerintah Bentuk Tim Independen Usut Kerusuhan Kanjuruhan
Bahkan kata dia PSSI tidak perlu membuat tim khusus untuk melakukan penyelidikan apalagi dilakukan sebata melakukan “pembelaan” atas terjadinya insiden tersebut.
“Tak perlu PSSI membuat Tim ini-itu. Serahkan saja kpd Kemenpora/KONI selaku organ Pemerintah. Libatkan penegak hukum dan FIFA utk membuat Investigasi atau langkah yg diperlukan,” pesan dia.
Apalagi kata dia, sampai ada kesan saling melempar tanggungjawab, apalagi menyalahkan pihak penyelenggaran di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
“Jangan melokalisir kesalahan “di Malang”. Bhw yg salah seolah yg ngurus pertandingan di Malang. Ini Keputusan Federasi Nasional, dibawah kendali
Federasi (PSSI), tragedy Dunia Sepakbola,” tegas pria Kelahiran Sumenep itu.
Sebelumnya diberitakan, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang terjadi kerusuhan. Sebagian menyebutkan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 129 orang. Sementara versi tim DVI Polri jumlah yang meninggal dunia 125 orang.
Baca Juga : Ngeri! Arema vs Persebaya Makan Korban, 127 Tewas Akibat Rusuh di Kanjuruhan
(Jd/Red)