Reporter: Junaidi
Sumenep-harianjatim.com. Petani di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengeluh sulitnya mendapatkan pupuk subsidi pada musim tanam kali ini. Sulitnya mendapat pupuk itu menyebakan petani sedikit resah.
Plt Kabid Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, A. Farid memastikan ketersediaan pupuk subsidi masih relatif aman hingga akhir tahun 2022. Meski dirinya menyadari tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan petani.
Salah satu penyebabkan kata dia dikarenakan alokasi pupuk yang didapat lebih rendah dari usulan petani sesuai dengan yang diusulkan melalui elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK). Selain itu tidak sedikit petani yang belum bergabung dengan kelompok tani.
Baca: Terungkap Biang Kerok Penyebab Kelangkaan Pupuk Subsidi di Desa Rombiya Timur
Farid memastikan setiap musim tanam, semua petani yang tergabung dalam kelompok tani sudah mendapatkan jatah.
“Tapi yang perlu dipahami bersama bahwa kebutuhan dengan alokasi yang diberikan pemerintah ada gap,” kata Farid saat dikonfirmasi media.
Tahun ini kata Farid Kabupaten Sumenep kebutuhan pupuk Urea sekitar 43 ribu ton dan NPK mencapai 44 ribu ton. Sedangkan alokasinya disesuaikan, yaitu Urea sebanyak 25.275 ton dan NPK 9.936 ton.
Sementara alokasi dari Provinsi Jawa Timur awalnya 31 ribu ton lebih untuk pupuk jenis Ures dan NPK 15 ribu ton lebih. “Pada pertengahan September kita mendapat penyesuaian Urea 5.992 jadi 25.275 ton. NPK dikurangi 5 ribu sekian ton menjadi 9.936 ton,” jelas dia.
Kuota 2023 Meningkat Dua Kali Lipat