banner 728x90

Saiful Mujani: Di Mata Pemilih, Umumnya Partai Terlalu Islam atau Terlalu Nasionalis

  • Bagikan
Ilustrasi/Net/rmol

Reporter: harianjatim

Jakarta-harianjatim.com. Publik menilai kecenderungan umum partai-partai politik terlalu berwarna Islam atau terlalu nasionalis. Demikian temuan studi yang dilakukan ilmuwan politik, Prof. Saiful Mujani dalam program Bedah Politik bersama Saiful Mujani bertajuk ‘Apakah Partai sudah Mewakili Aspirasi Pemilih?’ yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 15 Desember 2022.

banner 728x90

Saiful menjelaskan partai didefinisikan sebagai lembaga yang mewakili kepentingan pemilih. Sejauh mana dalam praktiknya, setidak-tidaknya menurut penilaian pemilih, partai mewakili kepentingan pemilih atau tidak. Salah satu dimensi yang menjadi perhatian adalah
hubungan antara agama dan negara atau masalah agama dan kebangsaan.

Baca Juga :  Pembangunan SERR Diusulkan Gantikan Proyek Tol Tengah Kota Surabaya

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apakah negara kita harus bersandar pada agama atau bersandar pada kebangsaan. Data survei SMRC pada November 2022 menunjukkan bahwa secara umum, masyarakat Indonesia menyatakan negara harus bersandar kepada kebangsaan. Apakah partai politik juga memiliki pandangan yang sama dengan pemilih?

Survei ini menunjukkan bahwa dalam pandangan mengenai negara dan agama, PPP, PKB, PKS, dan PAN tidak mencerminkan aspirasi pemilih. Partai-partai ini dinilai terlalu Islam, sementara pemilih lebih cenderung atau condong ke kebangsaan. Sementara partai Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PDIP dinilai oleh pemilih terlalu nasionalis.

Baca Juga :  1.309 Calon Jamaah Ikuti Manasik Haji di Pamekasan

Yang mirip dengan pemilih dalam hal ini adalah Partai Demokrat. Dalam hal hubungan antara negara dan agama, posisi pemilih dan penilaian pemilih pada Demokrat tidak memiliki perbedaan berarti.

“Posisi pemilih, pada dasarnya, adalah moderat. Dan yang mendekati itu adalah Demokrat,” kata Saiful.

Saiful melanjutkan bahwa dari sisi ini, seharusnya Partai Demokrat mendapatkan suara lebih banyak. Namun yang dipertimbangkan oleh pemilih bukan hanya soal positioning kebangsaan dan agama ini. Namun demikian, Saiful menggarisbawahi, bahwa Demokrat, dibanding partai-partai yang lain, tidak memiliki masalah dalam hal hubungan agama dan negara ini.

Baca Juga :  Getaran Lahar Dingin Gunung Semeru Terasa Hampir 5 Jam

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 November 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1012 atau 83%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Video utuh pemaparan Prof. Saiful Mujani bisa disimak di sini:

banner 336x280
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280