Direktur Baru, Ligislator Minta Pengelolaan Apoteker dan Beras ASN Transparan

  • Bagikan
Foto bersama usai pelantikan Direktur PD Sumekar. (foto: ist) 

Reporter: harianjatim

Sumenep-harianjatim.com. Kekosongan pucuk pimpinan Perusahaan Daerah (PD) Sumekar akhirnya terisi. Itu setelah Hendri terpilih dan dilantik sebagai Direktur Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Sumenep, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

banner 336x280 banner 336x280

Mantan aktivis Malang itu dilantik oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi sebagai Dirut PD Sumekar. Usai dilantik berbagai tugas tentu saja sudah menanti. Utamanya, berkaitan dengan perbaikan unit bisnis yang dikelola oleh perusahaan pelat merah itu.

Salah satunya adalah revitalisasi pengelolaan Apotek. Sebab, keberadaan apotek ternyata tidak memberikan hasil maksimal kepada pemkab setempat. Tahun 2021 lalu, apotek yang pengelolaan di pihak ketigaan ini menghasilkan omzet sebesar Rp 1,7 miliar.

Namun, setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) maka keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 30 juta. Sayangnya, profit itu diduga hanya di atas kertas saja, tidak ada setor dividen apapun ke PD Sumekar. Sementara untuk 2020 lalu, tentu tak dipertanyakan lantaran omzet yang didapat hanya Rp 621 juta.

“Jadi, pengelolaan Apotek itu sudah profit. Ternyata, belum mampu memberikan dividen ke PD Sumekar. Tentu, sangat kami sesali,” kata anggota Komisi II Juhari kepada media ini.

Ini, tentu saja, menjadi tugas dari direktur yang baru untuk memperjelas pengelolaan dengan mengacun kepada Memoradum of Understanding
(MoU) dengan pihak ketiga. “Harus bisa dipastikan daerah harus kecipratan dari profit itu,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta pengelolaan penyaluran beras Aparatur Sipil Negara (ASN) harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Yakni, harus dipastikan beras yang disalurkan itu memiliki kualitas baik sesuai standar yang ditentukan.

“Kami tidak ingin ada lagi beras kualitas jelek sebagaimana yang dikeluhkan penerima beberapa waktu lalu. Tentu ini harus menjadi bahan evaluasi,” tuturnya.

Sebab, sambung politisi PPP ini, keberadaan beras itu untuk dikonsumsi, jadi harus bisa dipastikan layak. “Lagian beras itu tidak gratis, para abdi negara itu membayar melalui TPP yang ada. Jadi, jangan sampai ASN itu dirugikan,” tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya yakin direksi yang bari akan mampu memberikan yang terbaik untuk perusahaan pelat merah ini. “Semangat baru, tentu harus lebih dari tahun sebelumnya. Kami yakin direksi yang baru mampu membawa PD Sumekar lebih baik,” ungkanya.

Sementara itu Direktur PD Sumekar yang baru Hendri menegaskan jika pihaknya masih akan mempelajari dan juga melakukan evaluasi terhadap unit bisnis yang dijalankan PD Sumekar selama ini.

“Ya, nanti akan kami lihat dan akan dipelajari dulu seperti apa, baru nanti kami akan mengambil langkah apa yang harus dilakukan untuk pengembangan bisnis tersebut,” katanya.

Yang jelas, menurut Hendri, pihaknya akan terus berupaya maksimal agar perusahaan PD Sumekar ini sehat. Dan, bisa memberikan sumbangsih ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kami punya target PAD, makanya akan kami lihat dulu potensi bisnis to bisnisnya untuk profit ke depannya,” ujarnya.


Baca Juga : Legislator Nilai Dividen Apotek PD Sumekar Tak Jelas

Ikuti informasi terkini melalui harianjatim.com.

(rls/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights
Punjab bike scheme distribution started in october. Goede ventilatie zorgt ervoor dat de rook en gassen die vrijkomen bij het stoken van uw haard veilig worden afgevoerd.