Surabaya-harianjatim.com. Surabaya. Beberapa aktivis Nahdlatul Ulama’ (NU) yang tergabung dalam NUSA BANGSA (NBI) semakin getol menyuarakan aspirasi warga Nahdliyin.
Hal tersebut mengenai dukungannya pada tokoh NU tulen yang dianggap layak maju sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden 2024 mendatang.
Gerakan itu dimulai dengan aksi penyampaian aspirasi di depan kantor PWNU Jatim, (04/05/2023) beberapa waktu lalu.
Disampaikan di depan kantor PWNU sebagai awal gerakan pada Kamis (4/5) lalu, Juru Bicara NBI Anas Toha menjelaskan, bahwa sebagai kader NU dirinya bersama teman-teman di NBI memiliki keinginan agar kader-kader terbaik NU dan benar-benar NU (Tulen) bisa maju sebagai Capres atau Cawapres.
“Jadi kita tidak sedang mendukung satu orang kader NU, tapi ini beberapa kader NU yang dari hasil diskusi kami mimang merupakan kader NU yang potensial, memiliki rekam jejak pengabdian kepada NU dan Bangsa Indonesia, bukan yang “tiba-tiba” NU,” ungkapnya dikonfirmasi media, Kamis (11/5).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa sebagai Cak Anas tersebut menyebut setidaknya ada tujuh kader NU Tulen dan potensial untuk maju sebagai Capres atau digandeng sebagai Cawapres.
“Misalnya ada KH. Yahya Cholil Staquf, beliau saat ini Ketua Umum PBNU, pernah menjadi juru bicara Gus Dur. Jadi secara pengalaman dan kemampuan tidak diragukan lagi,” paparnya.
Tak hanya itu, Anas Toha juga menyebut beberapa nama lainnya, diantaranya yakni Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur juga Ketua Umum PP Muslimat NU, dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, hingga Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam yang dikenal sebagai kader Gus Dur, mantan Menteri di Era Gus Dur.
Selain itu, nama Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB, hingga putri Gus Dur Yenny Wahid, serta Ali Masykur Musa yang saat ini juga menjabat sebagai Ketum PP ISNU dan pernah menjadi Anggota BPK RI juga dianggap berpotensial dalam Pilpres 2024.
“Tujuh nama itu kita berharap ada yang digandeng oleh para Capres atau Cawapres yang akan maju dalam Pilpres mendatang,” tandasnya.
Kendati demikian, saat disinggung soal nama Erick Thohir yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN dan sudah menjadi anggota Banser, Anas hanya menjawab dengan diplomatis.
“Sebagai kader NU, yang mengikuti proses kaderisasi di NU, kita juga berharap tokoh NU yang benar-benar berproses di NU sejak awal yang maju Pilpres, bukan kader dadakan,” tegasnya.