Pamekasan – harianjatim.com Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura baru-baru ini dikabarkan menciptakan sebuah teknologi terbaru.
Melalui mahasiswa yang tergabung di dalam Tim Teknologi Tepat Guna (TTG) Kelompok 56, mahasiswa tersebut telah menciptakan teknologi tepat guna dengan pemanfaatan botol plastik bekas menjadi perangkap hama atau disebut Yellow Trap.
Adapun anggota tim yang bertanggung jawab pada TTG Yellow Trap yaitu Amalia, Program Studi (Prodi) Agroteknologi. Sedangkan yang bertanggung jawab pada Sosialisasi dan Pembagian Benih Jagung yaitu Rifqi, mahasiswa Prodi Agroteknologi.
Disampaikan saat launching di Balai Desa Tampojung Tenggina, Kecamatan Waru, Pamekasan, Selasa (11/7), Sekar Wangi Dyah Kusumawardani mengungkapkan, bahwa pihaknya penerapan teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa setempat.
“Hal ini diterapkan karena sebagian besar penduduk di Desa Tampojung Tenggina bekerja sebagai petani Tembakau, dimana mereka sangat bergantung pada hasil dari panen tembakau,” ungkap mahasiswi Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan kepada Media Harian Jatim.
Lebih lanjut, mahasiswi yang akrab disapa Sekar tersebut mengatakan, bahwa penggunaan tanaman jagung oleh petani tembakau dianggap kurang efektif.
“Umumnya petani tembakau di Desa Tampojung Tenggina menggunakan tanaman jagung sebagai border pada tembakau, namun hal ini dirasa kurang efektif dikarenakan proses pertumbuhan jagung dan tembakau tidak dalam waktu yang sama,” imbuhnya.
“Perangkap hama atau yang di sebut Yellow Trap ini perlu di terapkan kepada masyarakat sebagai inovasi baru yang menguntungkan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut pula diadakan pembagian benih jagung yang merupakan produksi dari Universitas Trunojoyo Madura.
Sebagai informasi, Yellow Trap sendiri merupakan perangkap hama pada tanaman bakau, dengan menggunakan botol plastik bekas yang dicat menggunakan cat warna kuning, kemudian dilapisi plastik yang terdapat lem sebagai perangkapnya.
Dalam mekanismenya, botol yang telah diberi lem, lalu diaplikasikan dan diletakkan di atas bambu yang telah dipotong setinggi 100cm -150cm dengan pengaplikasian pada lahan yang berjarak 100 cm -150 cm pada tiap Yellow Trap.
Diketahui, Yellow trap ini dapat diaplikasikan di samping atau sela-sela tanaman bakau.