Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Mulai awal tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menerapkan aplikasi modul sistem layanan informasi kesehatan terintegratif untuk memudahkan para dokter dan petugas medis dalam menangani pasien yang berobat di sejumlah puskesmas.
Layanan informasi kesehatan secara terintegratif dalam bentuk digital ini bernama HomPIMPA (Health Indicator Modules with Appropriate Integrated Methods for Proper Access of Health Information).
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, program modul layanan informasi kesehatan terintegratif itu juga untuk memudahkan pasien berobat di tempat pelayanan kesehatan yang berbeda.
“Melalui aplikasi ini, pasien yang pernah berobat di puskesmas lain tidak perlu membawa kartu berobat manual lagi,” katanya.
Melalui aplikasi tersebut kata dia saat warga berobat di Kecamatan Ganding, rekam medis hasil pemeriksaan yang bersangkutan telah diinput ke aplikasi modul sistem pelayanan informasi kesehatan terintegratif ini.
Jika warga berobat di puskesmas lain, katanya, hasil rekam medis pasien bisa diketahui semua petugas puskesmas di Kabupaten Sumenep.
“Tapi yang boleh mengetahui data rekam medis pasien ini, hanya petugas tertentu saja, dan tidak diberitahukan kepada umum,” katanya.
“HomPIMPA” merupakan istilah dalam permainan anak-anak zaman dahulu dalam menentukan siapa yang berhak lebih dahulu memulai permulaan permainan dalam sebuah kelompok.
Istilah itu digunakan untuk lebih dikenal, disamping sebagai upaya untuk memasukkan unsur budaya lokal Madura dalam program layanan kesehatan masyarakat.
Melalui aplikasi modul sistem layanan informasi kesehatan terintegratif atau “HomPIMPA” tersebut, saat ini masyarakat yang hendak berobat ke berbagai layanan medis di Sumenep tidak perlu lagi membawa kartu berobat lagi.
Pasien hanya membawa KTP (e-KTP) maka petugas langsung mengetahui riwayat penyakit yang pernah dialami pasien sebelumnya berobat ke mana saja.
Kabupaten Sumenep saat ini memiliki sarana kesehatan yang terdiri atas satu RSUD, 30 puskesmas, 23 apotek, 96 sarana kesehatan yang memiliki laboratorium kesehatan, 50 sarana kesehatan yang memiliki empat spesialis dasar dan 1.402 posyandu yang tersebar di 27 kecamatan di daratan dan kepulauan.
Raih Penghargaan Kategori Utama