Oleh : Ahmad Yudhan
Bojonegoro merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki beragam potensi menarik untuk dilirik. Baru-baru ini, daerah ini menghadirkan sebuah masjid fenomenal yang diresmikan pada Desember 2024 dan langsung menarik banyak perhatian. Perpaduan arsitektur khas Jawa dengan sentuhan gaya Timur Tengah menciptakan daya tarik tersendiri, menjadikannya destinasi yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah. Tidak hanya warga Bojonegoro, tetapi juga banyak pengunjung dari luar kota, yang terlihat dari deretan kendaraan berplat nomor luar daerah memenuhi area parkir yang telah disediakan.
Kehadiran masjid ini tidak hanya menjadi ikon religius, tetapi juga menambah pesona wisata religi di Bojonegoro.
Kehadiran masjid fenomenal di Bojonegoro tidak hanya menjadi simbol spiritual dan destinasi wisata religi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan meningkatnya jumlah pengunjung dari berbagai daerah, peluang usaha di sekitar masjid pun ikut berkembang, mulai dari pedagang makanan khas, suvenir, hingga jasa transportasi. Fenomena ini menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur keagamaan dapat berkontribusi terhadap perputaran ekonomi lokal, serupa dengan dampak positif yang sering terlihat di sekitar destinasi wisata atau pusat keramaian lainnya.
Dalam perspektif agama, masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol spiritual yang menarik perhatian banyak orang, baik dari segi arsitektur, maupun aktivitas keagamaannya. Namun demikian, keindahan dan daya tarik sebuah masjid tidak boleh menggeser esensi utama keberadaannya sebagai rumah Allah, tempat umat Islam bersujud, bermunajat, serta mempererat ukhuwah Islamiyah. Fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan dakwah harus senantiasa dijaga, agar tetap menjadi sumber cahaya bagi kehidupan umat. Oleh karena itu, dalam pengelolaannya, keseimbangan antara estetika, kenyamanan, dan nilai-nilai keislaman harus selalu diperhatikan, sehingga masjid tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga memberikan manfaat spiritual dan sosial bagi masyarakat sekitarnya.
Mempertimbangkan akan proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi UMKM serta menguatkan fungsi utama dari masjid itu sendiri, pemerintah harus turut mengawal perkembangan masjid tersebut. Mengatur & mengelola lahan parkir, tempat sampah serta lalu lintas menjadi hal yang urgent untuk diperhatikan. Pemerintah memiliki peran krusial dalam mengatur dan mengelola berbagai fasilitas publik di sekitar masjid guna menciptakan lingkungan yang tertib, nyaman, dan aman bagi para jamaah. Pengelolaan lahan parkir menjadi salah satu fokus utama, dengan penyediaan area yang memadai serta penataan kendaraan agar tidak mengganggu akses jalan maupun aktivitas ibadah. Selain itu, keberadaan tempat sampah yang terorganisir dengan baik turut mendukung kebersihan lingkungan masjid, sejalan dengan upaya pengelolaan limbah yang efektif untuk menjaga estetika serta kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, Masjid An-Nahda memiliki peran ganda yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi yang mampu menarik perhatian banyak orang. Keberadaan masjid dengan arsitektur unik dapat menjadi magnet bagi wisatawan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan pemerintah yang mengawal setiap perkembangan dari masjid tersebut.