Surabaya.HarianJatim.Com – Program Studi Linguistik Indonesia UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar Seminar Nasional Linguistik Indonesia (SENALA) pada Selasa, 29 Oktober 2024 di Auditorium GKB I kampus setempat. Kegiatan ini bertujuan mengupas kejahatan berbahasa dalam tahun politik, yang semakin marak terjadi di ruang publik, terutama melalui media sosial.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP Dr. Catur Suratnoaji dan laporan dari Ketua Panitia Ilmatus Sa’diyah, serta diiringi pertunjukan seni dari UKM Tari. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan akademisi dari berbagai kampus.
Dr. Frans Asisi Datang dari Universitas Indonesia memaparkan bahwa kejahatan berbahasa kerap tidak disadari karena berawal dari saran, lalu menjadi kritik, berubah menjadi ejekan, hingga masuk ke ranah penghinaan. Ia menyoroti pentingnya linguistik forensik dalam menganalisis bukti bahasa dalam kasus hukum. Salah satu contoh kasus adalah kekeliruan makna kata “aspirator”, yang menunjukkan bagaimana kesalahan berbahasa bisa berujung sengketa.
Sementara itu, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, Kasubdit Ditreskrimsus Polda Jatim, menyampaikan bahwa kejahatan digital kini banyak melibatkan manipulasi bahasa. Ia menekankan perlunya mitigasi dini terhadap ujaran kebencian dan hoaks, yang jumlahnya meningkat tajam menjelang Pemilu 2024. Menurut laporan Kominfo, hingga pertengahan 2024, terdapat lebih dari 11.000 konten bermuatan ujaran kebencian yang telah diturunkan dari internet.
Sebagai penutup, Dr. Endang Sholihatin, Koordinator Prodi Linguistik Indonesia UPN Jatim, menegaskan bahwa pendekatan ilmiah dalam memahami struktur dan fungsi bahasa sangat penting untuk mencegah kejahatan berbahasa. Ia menyebut bahwa bahasa dalam politik bukan hanya alat komunikasi, tetapi bisa menjadi senjata kekuasaan yang menyimpan bahaya tersembunyi.
SENALA 2024 menghadirkan sesi utama, diskusi panel, pemaparan artikel ilmiah dari berbagai institusi, serta sesi ice breaking dan penghargaan pemakalah terbaik. Adelia Savitri memandu seminar sebagai moderator.
Dengan berakhirnya kegiatan pada pukul 16.00 WIB, UPN “Veteran” Jatim berharap SENALA 2024 menjadi langkah nyata dalam meningkatkan literasi kebahasaan dan kesadaran linguistik publik, khususnya di tahun politik yang penuh dinamika.