Profil Prof. Azyumardi Azra Cendikiawan Muslim yang Lahir di Sumatera Barat

  • Bagikan
Cendikiawan muslim Pers Azyumardi Azra. (Dok.Partai Golkar)

Reporter : harianjatim

Jakarta-harianjatim.com. Bangsa Indonesia berduka, cendikiawan muslim Azyumardi Azra wafat, Minggu, (18/9/2022).

banner 336x280 banner 336x280

Dilansir dari Detik.com Prof. Azyumardi wafat setelah sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit di Selangor, Malaysia.

“Benar. Saya konfirmasi ke istri beliau yang berada di sana. Sekarang jenazahnya sedang diurus kedutaan,” kata Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Dewan Pers, Ninik Rahayu, Minggu (18/9/2022).

Dikutip dari laman Kompas.com, Azyumardi melawat ke Malaysia dalam rangka memenuhi undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September.

Presiden ABIM Muhammad Faisal Abd Aziz saat ditemui di Rumah Sakit Serdang pada Jumat (16/9/2022) sore mengatakan, Azyumardi akan menjadi salah satu pembicara dalam konferensi tersebut.

Beberapa pembicara lainnya berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam. Konferensi itu akan dibuka oleh Ketua Emeritus Institut Internasional Pemikiran Islam (IIIT) Anwar Ibrahim.

Wakil Presiden ABIM Muhammad Shazni yang menjemput Azyumardi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) mengatakan, pada Jumat pukul 15.33 waktu setempat, setelah pesawat tiba, dia masih sempat berkomunikasi lewat WhatAapp.

Namun, Shazni tidak sempat bertemu karena Ketua Dewan Pers tersebut langsung dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

Profil Prof. Azyumardi

Dilansir dari situs resmi UIN Banten dari laman Kompas.com, berikut profil singkat mengenai Azyumardi Azra.

• Nama lengkap: Azyumardi Azra
• Nama panggilan: Edy, Mardi, Azra
• Tempat lahir: Lubuk Alung, Sumatera Barat
• Tanggal lahir: 4 Maret 1955
Azyumardi adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ia sekaligus anak laki-laki pertama dari pasangan Azikar dan Ramlah.

Semasa kecil, Azyumardi dibesarkan oleh orangtua yang sadar pentingnya pendidikan.

Meski kondisi keluarganya sulit, ayahnya berkemuan keras agar anak-anaknya bisa mengenyam bangku sekolah.

Sang ayah bercita-cita kelak semua anaknya bisa sekolah, dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan.

Profesi yang dijalani ayahnya yakni sebagai tukang kayu, pedagang kopra, dan cengkeh. Dari gaji ibunya mengajar sebagai guru agama, Azyumardi mendapat kesempatan belajar.

Perkenalan Azyumardi dengan dunia pendidikan berawal dari kata-kata yang terpampang di badan bus dan di belakang truk, ia juga belajar membaca dari judul-judul berita pada robekan koran bekas dan majalah bungkusan.

Ayahnya pun setia menemani Azyumardi saat ia baru belajar mengeja kata di badan bus yang setiap hari melintas di depan rumahnya.

Riwayat pendidikan

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights