BMKG Sebut Cuaca Ekstrem di Jatim Picu Bencana Hidrometeorologi

  • Bagikan
Peringatan dini yang dikeluarkan BMKG (Foto : ist)

Reporter : harianjatim

Surabaya-harianjatim.com. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sebab, cuaca ekstrem tersebut bisa dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

banner 336x280 banner 336x280

Hasil analisis BMKG kondisi iklim wilayah Jawa Timur saat ini memasuki masa peralihan atau pancaroba dan sebagian sudah masuk musim hujan.

“Dan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan,” tulis dalam rilisnya.

Sementara hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 ºC. Sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.

Sementara sejumlah wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi) untuk periode tanggal 24-30 Oktober 2022 diantaranya di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun.

Selain itu juga di Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Oleh sebab itu masyarakat dihimbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi atau sungai-sungai, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh atau lapuk, menertibkan baliho semipermanen dan yang lainnya, serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi.

Masyarakat juga dihimbau untuk selalu mengupdate informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2-3 jam-an serta informasi terkini melalui website resmi BMKG.

Baca Juga : Gubernur Jatim Siapkan Relokasi Permanen Korban Longsor di Trenggalek

(Rls/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights
Ehsaas programe bisp ehsas program. Stap 2 : verwijder het stof en vuil van de buitenkant van de gas kachel.