Dipimpin Wali Kota Eri, Jumlah Warga Miskin di Surabaya Turun 83,1 Persen

  • Bagikan
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. (Foto: Pemkot Surabaya)

Reporter: harianjatim

Surabaya-harianjatim.com. Dalam satu tahun terakhir, jumlah warga miskin di Kota Surabaya, Jawa Timur turun drastis. Tercatat pada awal tahun 2022, jumlah warga miskin di Kota Pahlawan mencapai 1,3 juta jiwa dan saat ini menjadi 219.427 jiwa atau turun drastis sekitar 83,1 persen.

banner 336x280 banner 336x280

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini jumlah warga miskin di Kota Pahlawan turun drastis. Penurunan jumlah warga miskin tercatat sejak satu tahun terakhir. “Total keluarga miskin di Surabaya 219.427 jiwa. Jumlahnya turun drastis,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Meski begitu, ia memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan terus berupaya mengentas 219.427 jiwa atau 75.069 KK agar lepas dari puing-puing. Dalam jangka waktu satu tahun ke depan, sebanyak 75.069 KK itu ditargetkannya segera bisa lepas dari garis kemiskinan. “Targetnya satu tahun. Kita bergerak bersama dengan RW-nya. Karena saya ingin membangun Surabaya ini dengan guyub rukun,” ujar dia.

Wali Kota Eri Cahyadi juga memastikan, bahwa intervensi yang diberikan pemkot tak hanya dilakukan kepada warga miskin. Namun juga dilakukan terhadap warga yang rentan atau pra miskin. Kedua kategori ini mendapatkan intervensi yang sama seperti bantuan seragam, sekolah gratis, BPJS Kesehatan hingga pekerjaan.

“Kita sentuh juga yang rentan miskin atau pra miskin agar tidak menjadi miskin. Tapi, kalau keluarga miskin, kita berikan tambahan seperti bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) dan macam-macam,” terangnya.

Selain melalui sejumlah intervensi bantuan, Pemkot Surabaya juga berupaya menambah penghasilan warga miskin dan kerentanan miskin agar ekonominya meningkat. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran Rp3 triliun pada tahun 2023 untuk program kerja bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui anggaran tersebut, permintaan ingin mengangkat perekonomian UMKM yang berasal dari keluarga miskin.

“Kita angkat (ekonominya) agar tidak menjadi miskin dalam satu tahun ke depan. Sehingga orang Surabaya tidak njagakno (menggantungkan) bantuan saja. Tapi bagaimana dia bisa berusaha dan lepas dari puing-puing,” terangnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengungkapkan, bahwa berwisata warga miskin di Kota Pahlawan dilakukan berdasarkan keputusan bersama RT/RW, lurah dan masyarakat. Pemenuhan warga miskin ini sesuai dengan 14 kriteria penyelesaian misi Badan Pusat Statistik (BPS). 

“Saya tidak ingin pemerintah yang menentukan sendiri (warga miskin). Tapi ditentukan oleh warga sekitar di dalam satu RT itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan faktor turunnya jumlah warga miskin dari 1,3 juta jiwa menjadi 219.427 jiwa. Salah satunya yakni setelah pemkot memberikan intervensi seperti melalui program padat karya. 

“Penurunan ini setelah diberikan intervensi. Kemudian setelah dilakukan check in lagi (data warga) dengan kriteria atau indikator terkait dengan keluarga miskin,” kata Anna.

Ia juga menambahkan, sebelumnya daftar warga miskin di Kota Surabaya telah dilakukan verifikasi ulang. Verifikasi data warga miskin ini dilakukan bersama-sama oleh RT/RW, lurah, Kader Surabaya Hebat (KSH) serta masyarakat setempat. 

“Ada proses verifikasi yang kemarin dilakukan berdasarkan saran warga, dari KSH, RT dan RW,” pungkasnya

Baca Juga : Pemkot Surabaya Konsisten “Perangi” Pengangguran dan Kemiskinan


Sumber: surabaya.go.id

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights