Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui, kehidupan pasti dijalani oleh setiap orang. Tetapi pernahkah terpikir oleh kita untuk menikmati dan menjalani hidup-hidup kita dengan bahagia tanpa merasa cemas? Jika dilihat dari kehidupan sekarang banyak sekali masalah yang terjadi dalam hidup sebagian orang yang membuat beberapa dari mereka tidak menikmati hidup mereka dan berakhir mengalami stres atau masalah-masalah kesehatan yang memengaruhi mental. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi semangat hidup.
Menurut data dari (WHO, 2022) setiap 45 detik seseorang kehilangan nyawa mereka, diperkirakan 703.000 orang per tahun di seluruh dunia. Untuk setiap bunuh diri, sekitar 135 orang menderita kesedihan yang mendalam. Oleh karena itu penting bagi kita agar sebisa mungkin tidak mengalami kesedihan yang terlalu mendalam yang dapat menimbulkan depresi pada diri.
Dikutip dari (Frijanto, 2022) faktor pemicu utama bunuh diri yakni depresi pada seseorang. Depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius yang diperkirakan akan menjadi gangguan kesehatan yang utama. Apabila seseorang yang memiliki kecenderungan kepribadian yang rentan terhadap depresi akan terbantu dengan pengobatan yang bersifat komprehensif dan holistik, yaitu biologis (pengobatan), psikososial (psikoterapi/konseling) dan spiritual, sehingga seseorang yang memiliki kecenderungan kepribadian yang rawan terhadap depresi akan lebih mudah tertolong.
Dengan adanya depresi dalam diri sulit bagi seseorang untuk merasakan sebuah kebahagiaan maupun ketenangan. Oleh sebab itu, dalam pencarian mengenai rahasia hidup bahagia, saya menemukan satu kata bahasa Jepang yaitu “Ikigai”. Menurut (Hiroshi, 2020) Ikigai sendiri merupakan resep panjang umur bagi orang Jepang, khususnya di Okinawa. Orang dengan ikigai menjalani kehidupan yang mulus tanpa mengetahui apa yang ingin mereka capai. Bahagia sekali dan pernah mengalami sedih.
Untuk sebagian orang pasti memiliki standar kebahagiaannya tersendiri, entah itu dari hal-hal yang kecil atau hal yang besar sekalipun. Kita tidak pernah tau dan tidak akan pernah bisa memenuhi standar kebahagiaan seseorang, karena hanya kita saja yang tau sejauh mana kita dapat merasakan kebahagiaan itu sendiri. (Ch, 2020) berpendapat jangan pula menetapkan standar bahagia seperti standar bahagia orang. Hidup seseorang dengan kita sudah jelas berbeda.
Pembahasan
Menemukan kebahagiaan itu sulit bagi sebagian orang. Saat ini mungkin ada yang beranggapan bahwa memiliki banyak harta adalah salah satu bentuk keberuntungan. Menurut (Darmadi, 2018) artinya orang yang hatinya tenang, damai dan stabil sudah memiliki banyak modal untuk bahagia dalam hidupnya. Bila modal ini ditopang oleh harta, keluarga, karir yang baik, kedudukan yang tinggi dan kesehatan yang prima, maka lengkaplah kebahagiaan hidup di dunia. Di sisi lain, orang yang hanya memiliki kesehatan, harta, keluarga, status, tetapi kurang ketenangan jiwa, semua itu belum tentu bisa menjadi pendukung kebahagiaan. Ketenangan pikiran adalah sesuatu yang mengarah pada kebahagiaan itu sendiri. Seseorang bahagia ketika mereka memiliki hati yang damai dan menghindari rasa takut. Ketenangan pikiran dicapai melalui aktivitas yang menenangkan dan merilekskan pikiran dan hati.
Menurut (Hiroshi, 2020) ada penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang yang tidak memiliki ikigai mempunyai tingkat kerentanan lebih tinggi terhadap kematian. Mereka pun yang masih lajang, pengangguran, memiliki pendidikan kurang, sakit, depresi, pencapaian yang tinggi, dan memiliki penyakit kronis. Bagi orang Jepang, ikigai sendiri merupakan resep hidup bahagia. Tidak hanya orang Jepang, tetapi setiap orang harus mengetahui cara memanfaatkan konsep ikigai dengan sebaik-baiknya agar pikiran dan hati dapat dikendalikan dengan mudah. Menurut (Hakim, 2010) pikiran manusia memiliki daya kreatif.
Peristiwa dengan tingkat emosi tertentu mudah direkam dan diingat di mana saja dan kapan saja.
Kutipan penulis (Hiroshi, 2020) Prof. Dr. Jalaluddin Rahmat, seorang psikolog, percaya bahwa Pikiran manusia itu menakjubkan sebab dapat mempengaruhi hidup. Pikiran mampu mengubah kegembiraan menjadi kesedihan begitu juga sebaliknya, kesedihan bisa berubah menjadi kegembiraan, semua tergantung pada apa yang Anda pikirkan. ” Kenyataannya, kehidupan kita dikendalikan dari pemikiran kita. Merasa senang maupun sedih adalah sebuah kehendak diri sendiri. Seseorang dapat memutuskan untuk bahagia jika ia berpikir positif, sebaliknya seseorang akan bersedih karena ia memutuskan untuk bersedih.”
Penutup
Melalui pemikiran yang positif, maka seseorang mampu membangkitkan sikap optimis. Demikianlah sikap yang diperlukan ketika menghadapi tantangan hidup. Stres juga bisa menjadi hal yang baik jika kita bisa menghadapinya secara positif. Orang yang memiliki pikiran pesimis tidak dapat berkembang.
Adakalanya stres berguna jika ditangani melalui perspektif yang baik, sebab stres dapat menjadi alat pembelajaran untuk seseorang. Kebanyakan orang beranggapan jika memiliki pikiran positif merupakan hal yang sulit, terutama di bawah tekanan kehidupan yang kian meningkat. Nyatanya, pemikiran positif dapat dilakukan.
Menurut (Kurniasih, 2021) ada beberapa hal-hal kecil yang dilakukan dapat menghilangkan stres seperti berolahraga teratur, tidur yang cukup dan selalu berfikir positif. Olahraga secara teratur dapat membantu melepaskan hormon endorfin yang mampu membuat tubuh menjadi bahagia dan dapat memperbaiki kondisi mood. Olahraga yang bersifat ringan dapat dilakukan di rumah atau di halaman rumah misalnya jogging. Kita tetap bisa melakukan olahraga di rumah seperti peregangan untuk melatih otot-otot tubuh dan meningkatkan semangat.
Selain itu tidur yang cukup dapat menjadikan perasaan seseorang lebih tenang. Seseorang yang kekurangan tidur berpotensi mengalami stres. Oleh sebab itu, memastikan pola tidur yang baik agar selalu fokus pada pekerjaan dan tidak mudah emosi. Menghindari alkohol dan kafein menjelang tidur untuk memperoleh tidur malam yang nyenyak. Bahkan, mandi dengan air hangat sebelum tidur dapat membantu merilekskan tubuh anda.
Yang terakhir adalah selalu berfikir positif dengan menerapkan hal tersebut tenaga dan pikiran positif mampu menjaga kita agar terhindar dari stres yang berlebihan. Pemikiran positif bukan sekedar mampu menghilangkan stres, melainkan juga diyakini efektif untuk meningkatkan performa. Memikirkan dan mengucapkan hal-hal yang positif dapat membantu tubuh dan otak untuk merespon dengan baik. Begitu juga dengan hal-hal kecil lainnya seperti di waktu pagi hari, tersenyum ketika melihat matahari terbit dan mensyukuri nikmat Tuhan. Konon, dengan hal sederhana ini memiliki pengaruh besar dalam menciptakan sikap positif.
DAFTAR PUSTAKA
Ch, S. E. (2020). Baca Buku Ini Saat Engkau Ingin Bahagia. Indonesia: Anak Hebat Indonesia.
Darmadi. (2018). Konservasi Sumber Daya Manusia dalam Ekosistem Pendidikan Islam. JSI Press.
Frijanto, A. (2022, September 06). Depresi dan Bunuh Diri. Diakses pada Desember 29, 2022, dari Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1450/depresi-dan-bunuh-diri
Hakim, A. (2010). Hipnoterapi: Cara Tepat & Cepat Mengarasi Stres, Fobia, Trauma, dan Gangguan Mental Lainnya. Visi Media.
Hiroshi, T. (2020). HOW TO IKIGAI Rahasia Menjalami Hidup Sehat, Panjang Umur dan Bahagia ala Orang Jepang. Araska Publisher.
Kurniasih, W. (2021, Agustus 17). 30 Cara Mengatasi Stres Yang Paling Efektif dan Ampuh. Diakses pada Desember 29, 2022, dari Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/best-seller/cara-mengatasi-stres/
WHO. (2022, September 10). World Suicide Prevention Day 2022 – Creating hope Through Action. Diakses pada Desember 29, 2022, dari World Health Organization: https://www.who.int/news-room/events/detail/2022/09/10/default-calendar/world-suicide-prevention-day-2022
Oleh : Olga Yulia Putri Rahayu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
