Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar festival Jaran Serek atau kuda tari. Ratusan warga dibuat takjub melihat kepiawaian kuda saat menari karena berlangsung seakan natural mengikuti irama musik tradisional saronen.
Selain itu pengunjung juga disuguhkan beragam tarian tradisional tempo dulu, seperti tari topeng. Baru penampilan atraksi jaran serek dilakukan. Dengan diiringi musik tradisional dan penari, jaran atau kuda diberi kesempatan untuk beratraksi.
Menariknya, kuda yang juga dihiasi layaknya penganten itu menari mengikuti irama musik dan tampak sangat patuh pada sang pawang. Saat diisyaratkan menari dua kaki oleh pawang, kudapun langsung mengangkat dua kaki sambil menari. Begitu juga saat disyaratkan untuk tidur, kuda langsung tidur seketika.
Setelah atraksi, peserta langsung berjalan mulai dari Lapangan Giling hingga finish di depan Labang Mesem Keraton Sumenep.
Bupati Sumenep Ahmad Fauzi dalam sambutanya mengatakan, festival jaran serek merupakan salah satu event yang mengangkat seni budaya lokal. Karena jaran atau kuda di Sumenep telah di kenal masyarakat sejak zaman keraton tempo dulu.
Dengan begitu, Fauzi berharap melalui kegiatan ini mampu mempertahankan dan memelihara seni budaya jaran serek, karena di era saat ini, perubahan masyarakat tidak hanya pola pikirnya saja, melainkan juga tentang selera budaya dan seni mengalami perubahan.
Karena itulah, masyarakat pecinta Jaran Serek untuk memikirkan generasi penerusnya di masa mendatang, supaya salah satu seni pertujukan tradisional ini, tetap lestari sebagai potensi lokal dalam menarik kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep.
“Manakala tidak ada generasi yang melestarikan seni budaya itu, sudah pasti Jaran Serek bisa punah dengan sendirinya akibat tergerus peradaban,” terang Bupati.
Bupati mengungkapkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan seni budaya warisan leluhur, termasuk Jaran Serek (kuda menari) dan musik tradisional Saronen, sehingga harus mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat.
“Seluruh elemen harus bersama-sama mempertahankan seni budaya warisan leluhur, agar masyarakat tidak melupakan budayanya, sehingga mempunyai kepedulian untuk melanjutkan keberadaannya di era apapun,” tegas dia.
Baca Juga : Festival Jaran Serek Cara Bupati Sumenep Lestarikan Budaya untuk Bangsa
Ikuti informasi terkini melalui harianjatim.com.
(red)