Lika-Liku Menuju Kedewasaan

  • Bagikan
Cober buktu Dewasa itu Luka. (Ist)

Judul Buku : Dewasa itu Luka
Penulis : Fidias Sanad
Penerbit : Gradien Mediatama
Tahun Terbit : 2022
Tebal Buku : 164 halaman
Ukuran : 13 x 19 cm
ISBN : 978-602-208-235-4
Harga Buku : Rp. 71.000,-
Peresensi : Eiselin Auliya Rahma Dhaksa*


Dewasa tak hanya tentang dimana seseorang telah memasuki usia 18 tahun, banyak orang memberi arti salah terhadap dewasa, lalu apa itu dewasa?. Seseorang dikatakan dewasa jika mental pada dirinya pun ikut dewasa, didalamnya melewati lika-liku perjalanan yang dialaminya, terdapat kumpulan cerita, tangisan, kekecewaan, kebahagiaan dan rintihan.

banner 336x280 banner 336x280

Sebuah buku yang ditulis dengan gaya yang menarik berdasarkan pengalaman penulis tentang tuntutan untuk menjadi sosok yang dewasa oleh orang tua, keadaan dan lingkungan serta putus cinta, dan didewasakan oleh sebuah luka. Didalamnya terdapat makna-makna perjalanan kehidupan untuk menjadi seseorang yang lebih baik pada masa mendatang.

Bagian 1.

“Cinta mereka mungkin tidak berbentuk pelukan dan manjaan karena sesungguhnya dari tangisan dan tekananlah kita belajar dari arti kehidupan.”

Penulis menggambarkan bahwa pada perjalanan hidup banyak ketidakpastian didalamnya, bahwa tak ada yang bisa menjawab siapa yang harus mengalah saat berada dirumah, antara diri sendiri atau orang tua. Terkadang seseorang menangis karena lelah disuruh tetap kuat oleh orang tuanya, dipaksa baik-baik saja padahal dirinya sedang berantakan.

Namun hal tersebut bisa dikarenakan perbedaan pola pikir di masa sekarang dan pada masa orang tua, walaupun semuanya sudah berbeda namun karena ego tersebut yang membawa pada perdebatan yang tak akan pernah selesai.

Dalam buku ini kita diajarkan meskipun telah ditekan sebagaimanapun oleh orang tua, jangan melawan apa kata mereka dan jangan memaksakan mereka untuk mengerti. Melainkan yang muda-lah yang harus lebih mengerti, karena pemuda millenial mungkin lebih paham di masa sekarang tentang salah dan benar. Oleh sebab itu jika dilakukan maka akan tersadar, memang berat menjadi sosok orang tua.

“Orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya.”

Amarah dan pilihan orang tua mungkin berbeda dengan kemauan anaknya. Tidak semua omelan yang keras itu menyakitkan, omelan Ibu justru akan membuat terbiasa terhadap dunia luar yang ternyata lebih keras. Dan percayalah jika tujuan orang tua itu hanyalah “anaknya”.

Bagian 2.

Didalam buku Dewasa itu Luka ini dituliskan bahwa ketika cinta digunakan sebagai topik pembicaraan, tak akan ada habisnya. Karena cinta, sebagai pemanis dan sumber gairah, selalu hadir dalam setiap kisah kehidupan manusia. Cinta sering diungkapkan oleh semua orang, tetapi sangat sedikit yang bisa memberi maknanya. Beberapa orang berbicara tentang cinta yang sampai ke akarnya, tetapi tidak pernah berakhir dengan sempurna. Terdapat kisah bahagia, senang, sedih dan luka didalamnya.

“Kamu yang awalnya kukira obat, ternyata hanya pelengkap luka yang datang terlambat.”

“Kita adalah dua orang yang saling coba menyembuhkan, dengan sadar sama-sama tidak bisa melepaskan belenggu masa lalu. Sepertinya sangat erat memeluk atau dipeluk. Ini menyiksa dan hanya saling menyakiti saja, dua orang yang mengaku obat, ternyata saling menjadi penyebab sekarat.”

Diambil dari kisah cinta dalam buku ini, untuk jangan terlalu berekspektasi karena ekspektasi akan menyebabkan rasa sakit dan kecewa karena selalu merasa kurang atas sesuatu yang sudah diterima. Ekspektasi yang terlalu beralasan akan membawa kita pada harapan tak berujung dan semakin membawa jauh dari kenyataan. Semakin tinggi ekspektasi seseorang, rasa kesal dan patah hati sebab tak terpenuhinya sebuah ekspektasi akan semakin mengecewakan.

Bagian 3.

“Sepertinya memang hanya luka, satu-satunya jalur untuk menjadi dewasa jadi nikmati saja.”

Berdasarkan pada buku yang ditulis Fidias Sanad ini bahwa tumbuh menjadi sosok dewasa mungkin tak semenyenangkan seperti yang dibayangkan ketika masih kecil. Ketika kecil berharap tumbuh dengan sejuta harapan dan impian. Menjadi dewasa sudah menjadi hukum dari sang pencipta. Tumbuh menjadi dewasa adalah masalah waktu setiap hari, setiap detik menyimpan perubahan yang tidak diperhatikan oleh orang. Ketika sampai pada kedewasaan, pertumbuhan, dan proses, maka agar dapat melewatinya harus rela untuk menerima badai besar maupun kecil, hal itu akan menjadi proses pendewasaan untuk memenuhi kekuatan yang dibutuhkan agar dapat melewati ujian yang telah diberikan.

“Derita adalah bagian dari proses dewasa, penting untuk manusia merasakannya.”

Dalam buku ini penulis telah melewati proses pendewasaannya yang membuat lebih banyak diam meskipun mengetahui mana yang salah dan benar. Tetap mengikuti dan menikmati alurnya. Hal itu akan membuat berdamai dengan semesta dan diri sendiri.

“Bukan mengesampingkan yang dirasakan, tapi merasakan emosi yang datang. Menyadari apa yang sedang dialami, tidak untuk ditutupi supaya terlihat bagus di depan sekitar. Tapi untuk dimengerti, oleh diri sendiri dan memaklumi.”

Terdapat makna yang tersirat pada bagian akhir buku ini untuk tetap menjadi kuat, meski yang seharusnya rumah malah menjadi kericuhan. Tetaplah kuat meski yang semestinya mendengarkan malah membuat tertekan. Serta tidak lupa untuk berucap terima kasih pada diri sendiri, karena hebat bisa sampai detik itu masih dengan keceriaan yang sama dan bisa melewatinya.

Kelebihan dari buku Dewasa itu Luka ini adalah cover bukunya yang simple dan unik, terdapat banyak motivasi-motivasi untuk melewati proses pendewasaan diri. Membaca buku yang berisikan motivasi ini sangat berguna bagi masa depan untuk tetap tegar meski diterjang oleh badai.

Kelemahan dari buku Dewasa itu Luka ini adalah terdapat kata-kata atau penggunaan bahasa yang mungkin sebagian pembaca kurang mengetahui makna-nya.

Buku ini mungkin cocok untuk kalangan remaja yang akan menuju dewasa, dimana buku ini membahas tentang masalah keluarga, masalah percintaan, proses pendewasaan diri dan menyikapi diri sendiri. Banyak nasihat dan motivasi dari kisah sang penulis yang diungkapkan dalam buku ini sehingga dapat dijadikan sebuah pegangan oleh setiap remaja.


*Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 336x280
Verified by MonsterInsights