Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Sejumlah warga Desa Babbalan, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur diselimuti kekhawatiran akan diterjang banjir kembali. Hingga saat ini tebing sungai yang ambruk belum diperbaiki.
“Belum diperbaiki. Warga khawatir kalau hujan deras akan babjir lagi,” kata Ayung Krisnandi salah satu warga yang tinggal di dekat tebing sungai yang ambruk.
Sebab, kata dia beberapa waktu lalu air sungai meluap hingga masuk pekarangan warga. “Ada yang dikuras menggunakan mesin kemarin,” jelas dia.
Bahkan kata dia warga juga diselimuti kekhawatiran ambruknya tebing sungai akan meluas. “Sehingga sampai merembet ke rumah warga. Akhirnya rumah warga jadi korban juga dan juga akses jalan menjadi putus,” ungkap dia.
Affandi Ubala menduga terjadinya bencana banjir tersebut salah satunya karena efek dari pembangunan yang dianggap melanggar aturan. Sebab, menurutnya sesuai aturan sekitar 50 meter tidak diperbolehkan dibangun bangunan, baik perumahan atau jenis bangunan yang lain.
Meski kata dia, baru-baru ini telah dibangun tebing sungai sebagai pengendali banjir tidak memberikan manfaat bagi warga. “Bahkan terkesan pembangunan itu hanya untuk kepentingan kelompok semata,” kata aktifisi Sumenep Independen itu.
Bahkan kata dia pembangunan tebing dengan anggaran lebih dari Rp2 miliar yang dibiaya oleh negara dianggap gagal.
“Jadi, tidak salah apabila ada yang memiliki presepsi negara hanya alat mempermudah kepentingan usaha pribadi,” tegas dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Eri Susanto belum bisa dikonfirmasi mengenai langkah yang akan dilakukan, termasuk menyikapi keluhan warga. Hingga berita ini ditulis belum merespon pesan WhatsApp yang dikirim media ini.
Simak berita terbaru dan kabar terbaru melalui Google News harianjatim.com. atau download App HarianjatimCom.
(Red)