Reporter: harianjatim
Sumenep-harianjatim.com. Pelaku dugaan penghinaan terhadap almarhum KH. A Warits Ilyas pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur belum sepenuhnya selesai.
Meski pelaku telah minta maaf dan dimaafkan, namun baru-baru ini muncul seruan pelaku diminta untuk dilakukan pemecatan sebagai perangkat desa.
Sebab, oknum tersebut dinilai tidak layak mengemban amanah di desa, sebab tidak bisa dijadikan suri tauladan bagi warganya.
“Menghina kiai atau ulama adalah tindakan yang bisa diindikasikan tidak etis dan tidak mencerminkan budaya orang-orang Madura yang sangat menghormati seorang Kiai,” kata salah satu tokoh Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Asmuni.
Dikatakan, kiai bagi warga Madura merupakan simbol keagamaan, yang kehormatannya harus dibela dihormati bukan dilecehkan.
“Kalau sudah tidak hormat kepada Kyai tidak layak untuk dijadikan perangkat desa, yang seharusnya menjadi tauladan bagi masyarakatknya,” jelas dia.
Oleh sebab itu pihaknya mendesak kepala desa untuk memecat perangkat desa tersebut.
“Sudah dimaafkan oleh Kiai, tapi etis kan tidak baik. Makanya, kami minta untuk diganti atau dipecat. Biar tidak merusak generasi muda,” pinata dia.
Kepala Desa Lalangon Lilik Indarwati menjelaskan jika kasus itu sudah selesai, karena perangkat desa tersebut sudah meminta maaf kepada Kiai Muhammad Ali Fikri selaku puteta dari KH. A Warits Ilyas.
“Beliau sudah memaafkan, masak kita tidak memaafkan,” katanya melalui sambungan telepon WA oleh media.
Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan sanksi pemecatan bagi perangkat desa tersebut. Namun, apabila mengulangi lagi pasti akan tegas untuk memberhentikannya.
“Bukan tidak ditegur, sudah tegur dengan keras. Tapi, untuk saat ini tidak dipecat, tapi kalau diulangi, akan kami pecat,” ucapnya.
Oknum perangkat desa Lalangon diduga melakukan penghinaan kepada KH. A Warist Ilyas melalui cuitannya melalui akun TikTok pribadinya. Yang bersangkutan sudah minta maaf dan bahkan permintaan maaf itu juga langsung ke KH. Muhammad Ali Fikri, putera KH. A Warits Ilyas.
Ikuti kabar terkini melalui harianjatim.com.
(red)