Reporter : Ponirin Mika*
Sumenep-harianjatim.com. Banyaknya manuskrip kuno yang ditinggalkan oleh Datok Karaeng Pattas salah satu ulama terkemuka di Kepulauan Kangean mendorong salah satu tokoh pemuda Gelaman Ahmad Musleh berkeinginan untuk membuat museum manuskrip.
“Sebagai penghormatan kepada Datok Karay kita berencana akan membuat museum bersejarah yaitu museum manuskrip kuno,” katanya.
Ahmad Musleh yang saat ini menjadi Pelaksana Harian (PLH) Kepala Desa mengatakan bahwa Desa Gelaman masuk pada desa adat yang harus dikembangkan.
“Gelaman sangat layak di sebut sebagai desa adat. Banyak budaya-budaya dan adat yang bisa dilestarikan,” imbuhnya.
Ia mengajak para pemuda yang bergerak dalam bidang literasi agar berkolaborasi untuk mewujudkan pembuatan museum bersejarah itu.
“Ini belum ada di Kepulauan Kangean. Insya Allah di desa Gelaman ini museum itu pertama kali ada,” tegasnya.
Menurutnya, manuskrip kuno itu harus diperkenalkan kepada generasi muda agar melek sejarah. Hal yang harus diketahui oleh pemuda dan masyarakat gelaman, ungkap Musleh bahwa ada pejuang islam yang mendakwakan Islam Ahlusunnah Wal-Jamaah.
“Salah satu kelebihan dengan adanya museum manuskrip ini, kita dapat mengenalkan tentang adanya peradaban keilmuan yang ada di Gelaman kepada warga masyarakatnya,” terangnya.