Probolinggo.HarianJatim.Com -Sebanyak 10 orang pengurus Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kraksaan Probolinggo, berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Ahad (05/05/24).
Hubungan pengurus gereja ini telah terbangun sejak lama. Pesantren Nurul Jadid sangat bagus karena terbuka dan menghargai terhadap perbedaan keyakinan. Hal ini disampaikan koordinator rombongan Darmawan.
“Tidak semua pondok kami kunjungi, pesantren Nurul Jadid salah satu pondok yang kami pilih dikarenakan pesantren ini sangat tinggi menghargai perbedaan,” katanya.
Darmawan menambahkan bahwa pesantren yang berpaham NU menjadi sasaran pengurus Gereja Kabupaten Probolinggo untuk terus menjalin kerjasama, terutama dalam melakukan pembinaan umat.
Kiai Zuhri Zaini pengasuh Pesantren Nurul Jadid mengungkapkan bahwa pesantren Nurul Jadid berterima kasih atas kepercayaan dan kunjungannya.
“Kita harus saling mengenal sehingga sama-sama saling menyayangi,” ungkapnya.
Ia pun menyebutkan bahwa masyarakat tidak suka kepada paham radikal. Sehingga kelompok ini tidak berkembang di Paiton, Probolinggo.
Sementara Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin menceritakan tentang pendidikan dan pengajaran di Pesantren Nurul Jadid.
“Disini pengembangan bahasa telah berhasil terutama bahasa Mandarin. Mungkin Pesantren Nurul Jadid satu-satunya pesantren yang mampu mengembangkan bahasa Mandarin.
“Sudah ada alumni pesantren Nurul Jadid yang jadi doktor di Cina. Itu beasiswa penuh,” tegasnya.
penuh,” tegasnya.